Banyak sekali Siswa dan Siswi SD –
SMP Muhammadiyah Antapani Bandung yang bertanya tentang ISO, dalam kesempatan
ini bapak akan menjelaskan sekilas tentang ISO 9001 : 2008.
Ketika kita mendengar kata ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu,
refleks ingatan kita terfokus pada setumpuk dokumen dan sebundel tugas yang
bersifat paper work, bekerja menghabiskan waktu dibelakang
meja sambil
tak henti-hentinya meng-update data-data lapangan dan menginputnya ke
dalam table-tabel excel yang membuat anda bosan, dan malas melanjutkan.
Begitulah gambaran yang selama ini ada dibenak kebanyakan
praktisi pabrik, namun sesungguhnya benarkah anggapan itu ? atau hanya karena
kesalahan persepsi orang saja ?
DEFINISI ISO
9001:2008
ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti
sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan nama sebuah
organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International
Standard of Organization, sama sekali BUKAN. ISO 9001 merupakan standard
international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management
System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS”
adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah
system manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Pertanyaan berikut yang
muncul, apakah ISO sering mengalami revisi ? jawabnya : YA. Seiring
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia
usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan system manajemen mutu semakin dirasa
perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai scope industry yang
semakin hari semakin beragam. Versi 2008 ini adalah versi terbaru yang
diterbitkan pada Desember 2008 lalu.
Organisasi pengelola standard international ini adalah International
Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss,
didirikan pada 23 February 1947, kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang
mana setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional (Indonesia
diwakili oleh KAN)
8 PRINSIP MANAJEMEN
ISO 9001 versi 2000 dan versi 2008 lebih mengedepankan pada pola
proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan sehingga hampir semua
jenis usaha bisa mengimplementasi system management mutu ISO 9001 ini.
System ISO 9001:2008 focus pada effectifitas proses
continual improvement dengan pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam
setiap process senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang
terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta
tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar
bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi.
Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses
implementasi ISO 9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu
yang bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang
berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual improvement,
8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :
1) Customer Focus : Semua
aktifitas perencanaan dan implementasi system semata-mata untuk memuaskan
customer.
2) Leadership : Top
Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi System bahwa
semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando dengan commitment
yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen organisasi
3) Keterlibatan semua orang :
Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam implementasi system
management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-masing, bahkan hingga office
boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan
kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4) Pendekatan Proses :
Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang terjadi dalam
organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process.
Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau
sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya
kepercayaan pelanggan
5) Pendekatan System ke
Management : Implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara
pengelolaan (management) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang
terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual improvement sangat
ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam menghilangkan
akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk menghilangkan potensi
masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan :
Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008
7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan dalam implementasi system selalu
didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan
tidak dilaksanakannya system ISO 9001:2008
8) Kerjasama yang saling
menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah Pembantu, tetapi
mitra usaha, business partner karena itu harus terjadi pola hubungan
saling menguntungkan.
Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008
benar-benar menjadi sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja sekolah
dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Insya Allah SD – SMP muhammadiyah Antapani Bandung akan
menetapkan penetapan ISO 9001 : 2008
pada tanggal 1 Juli 2013. Semoga sekolah yang kita cintai bisa lebih baik lag.
References :
- ISO 9001:2008 Awareness & Implementation, SGS, March 2009
- ISO 9001:2008 an International Standard for Quality Management System
- Nurul Diana Novania, Modul Kuliah Pengendalian Mutu, Universitas Mercu Buana
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking